Dalam upaya mewujudkan ambisi keberlanjutan 2020-2040, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mendorong pemanfaatan sampah terutama melalui optimalisasi daur ulang di level paling rendah, yakni rumah tangga. Hal ini didasari atas keyakinan bahwa perubahan pola pikir, kebiasaan, hingga ke tatanan sistem di level paling dasar saat ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah. Selain itu, pencegahan perubahan iklim dapat direalisasikan melalui kegiatan usaha atau bisnis hijau oleh masyarakat agar dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
Melalui Fun Learning Studio Coca-Cola Forest Pabrik Sumedang, yang selalu hadir mengedukasi masyarakat untuk mengelola lingkungannya termasuk pengelolaan dan pengolahan sampah dari sumbernya, hadir dalam seri pertama tahun ini mengusung tema Bank Sampah "Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat" sekaligus giat bersama mendukung Gerakan Hari Peduli Sampah Nasional 2023. Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability CCEP Indonesia & PNG, hadir memberikan sambutan dan paparan program keberlanjutan yang telah dilakukan perusahaan, termasuk dengan menanggulangi permasalahan sampah, mulai dari pembangunan pabrik pengolahan limbah rPET Amandina Bumi Nusantara dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara, termasuk program Desa Bestari (Bersih Sehat Tangguh Mandiri Lestari) hingga pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos organik berkualitas.
Webinar yang telah diselenggarakan oleh CCEP Indonesia hasil kolaborasi dengan Kertabumi Institute mendapat apresiasi yang sangat positif dari Novrizal Tahar selaku Direktur Penanganan Sampah KLHK. Beliau mengajak para peserta dan awak media yang hadir dalam webinar HPSN ini untuk memberikan apresiasi yang tinggi kepada CCEP Indonesia sebagai pioneer terdepan yang merespon penanganan sampah di Indonesia. Selain itu, beliau juga memberikan pemaparan terkait Skenario Jangka Panjang Pengelolaan Sampah di Indonesia dan upaya Gerakan Minim Sampah di Indonesia sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengatasi permasalahan sampah.
Sebanyak 149 peserta yang hadir dalam webinar berasal dari berbagai kalangan, yang memiliki ketertarikan tinggi terkait Bank Sampah, termasuk potensi kolaborasi dengan satu sama lain. Mereka diajak untuk berperan aktif agar dapat berkontribusi memberi dampak positif terhadap lingkungan.
